Adahobi, Proses Pembuatan Pensil – Apakah kalian tahu, ternyata pensil terbuat dari dua bahan baku loh, yakni leads atau isian pensil dan juga kayu.
Tetapi karena seiring perkembangan zaman, maka pensil terbuat dari campuran grafit dengan tanah liat. Lalu bagaimana sih proses pembuatan pensil? Simak penjelasan berikut ini ya!
Proses Pembuatan Pensil Lengkap

Teknologi yang dibuat dalam proses pembuatan pensil adalah menggunakan teknik yang sederhana. Dimana pada proses pembuatan pensil ini masih menggunakan tenaga manusia yang juga dibantu dengan mesin-mesin pabrik. Berikut ini merupakan beberapa tahapan penting dalam proses pembuatan pensil.
1. Pembuatan Isi Pensil
Apakah kalian sudah tahu, ternyata isi pensil terbuat dari grafit atau tumbal hitam loh. Dengan isian yang berbentuk alotrop karbon, hal tersebut diketahui karena kedua senyawa ini mirip tetapi mempunyai struktur atom yang dapat mempengaruhi sifat kimiawi dan juga fisiknya.
Grafit sendiri terdiri atas lapisan dari atom karbon yang dapat menggelincir dengan mudah. Maksudnya disini adalah grafit mempunyai tekstur yang amat lembut dan dapat digunakan sebagai minyak pelumas dalam pembuatan peralatan mekanis bekerja agar lebih lancar.
Pada saat ini grafit sangat umum digunakan sebagai “timbal” pada pensil. Grafit mempunyai warna kelabu, sehingga sebab itulah grafit dibuat menjadi isi pensil.
2. Grooving (Pembuatan Alur)
Tentunya dalam proses pembuatan pensil diperlukan alur pembuatan agar lebih terencana. Maka siapkan terlebih dahulu lembaran-lembaran kayu solid yang mempunyai ukuran standar yakni setebal 4mm.
Sedangkan untuk kayu yang digunakan dalam pembuatan pensil adalah kayu yang mempunyai sifat dikerat atau diserut, tidak mudah bengkok , warna agak merah dan mempunyai serat lurus atau tergantung dengan diameter dari pensil ukuran jadi. Dimana jika lebih besar diameter, maka diperlukan lembaran kayu yang tebal pula.
Untuk panjang dari kayu akan disesuaikan dengan panjang pensil, dimana ukuran dilebihkan sedikit untuk pemotongan dengan ukuran jadi. Sedangkan untuk lebar lagi tersebut harus disesuaikan dengan jumlah pensil yang ingin dibuat. Biasanya pada pabrik, mereka akan membelah kayu menjadi sekitar 8 hingga 9 batang pensil per lembar.
Alat atau permukaan dari lempengan pensil harus diratakan dan kemudian dimasukkan ke dalam mesin dari pembuat alur untuk diisi pedas. Lembaran-lembaran kayu tersebut kemudian akan dibuat alur searah dengan serat dan juga ukuran grafitnya dengan menggunakan mesin khusus.
3. Pemberian Lem
Setelah tahap alur selesai, maka batang-batang grafit akan disusun dan akan dilapiskan dengan lem khusus kayu yang berguna untuk menempelkan lembaran-lembaran kayu. Pada proses perakitan ini membutuhkan waktu hingga 8 jam, karena harus memastikan bahwa lem tersebut benar-benar kering. Kemudian alur yang sudah selesai dibuat maka kemudian akan dilumuri dengan menggunakan lem untuk leads dan menggunakan alat khusus juga dalam pemberian lem.
4. Pengisian Leads
Untuk pengisian leads, maka akan dilakukan pada satu bagian saja. Yakni sebelum slat tersebut digabungkan menjadi satu.
5. Penyatuan
Kemudian jika pengisian leads sudah dilakukan, langkah selanjutnya yakni menggabungkan kedua slat menjadi satu seperti sandwich atau roti lapis dan juga direkatkan.
6. Molding (Pencetakan atau Pemotongan)
Jika slat tersebut sudah diisi dengan menggunakan lead dan juga disatukan dengan perekat, maka langkah selanjutnya yakni pemotongan dengan ukuran memanjang dengan tujuan agar mendapatkan bentuk datu pensil.
7. Pengecatan
Jika proses pemotongan selesai, maka dilanjutkan pada proses pengecatan. Proses pengecatan ini dilakukan agar pensil terlihat lebih bagus dan juga menarik.
8. Hasil Pengecatan
Kemudian jika sudah selesai pada proses pengecatan, maka pensil harus dikeringkan agar bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya yakni proses pemberian mereka.
9. Pemberian Merek
Pensil yang sudah dikeringkan maka akan dilanjutkan dalam tahap pemberian merek atau tulisan produksi. Untuk pemberian kode produksi dilakukan dengan menggunakan mesin cetak, dan pada beberapa jenis pensil lainnya juga sudah tercantum pada bagian pakingnya. Perlu untuk diketahui bahwa ternyata saat ini pembuatan kode produksi tersebut memerlukan aturan yang sangat ketat, hal tersebut berguna untuk mengetahui asal-usul dari kayu yang digunakan dalam pensil.
10. Pemotongan Ujung Pensil
Jika pensil sudah diberikan merek, maka langkah selanjutnya adalah pemotongan ujung pensil. Pemotongan ini dilakukan dengan tujuan agar pensil tersebut lebih mudah untuk dikemas karena mempunyai ukuran yang sama panjang.
11. Penyerutan
Untuk proses penyerutan ini tergantung dengan merek pensil tersebut. Dimana ada pensil yang dipasarkan tanpa melalui tahap penyerutan dan ada juga yang melalui tahap penyerutan agar lebih mudah untuk digunakan.
Sehingga setelah finishing, maka pensil akan mulai dipotong dan disesuaikan dengan ukuran panjangnya, ada juga beberapa pensil yang ditambahkan beberapa aksesoris baik itu seperti karet penghapus atau hiasan karakter.
12. Packing
Langkah terakhir adalah packing, dimana tujuan dari packing ini dilakukan supaya pensil terlihat lebih rapi dan mudah untuk didistribusikan.
Cara Membuat Pensil di Rumah
Pembahasan diatas merupakan proses pembuatan pensil untuk kepentingan komersial. Tapi apakah kalian tahu, ternyata kita bisa membuat berbagai jenis kreasi dari pensil sendiri di rumah loh. Proses pembuatannya juga terbilang dengan cara yang mudah. Penasaran bagaimana cara membuatnya? Simak penjelasan dibawah ini ya!
1. Cara Membuat Pensil Kertas

Yang pertama adalah pembuatan pensil dari kertas. Ternyata kertas juga bisa kita jadikan sebagai pensil. Berikut ini merupakan beberapa tahap-tahap untuk membuat pensil dari kertas!
Tahap-tahap untuk membuat pensil dari kertas!
1. Potonglah kertas sesuai kebutuhan
Proses pertama adalah dimulai dari pemotong kertas. Dimana sisi dalam kertas origami tersebut dihadapkan ke atas, dan juga sebatang arang pensil atau lead.
Untuk kertas origami dan arang pensil kalian bisa mendapatkan bahan tersebut di toko alat tulis. Kemudian letakkan arang pensil tersebut di atas kertas dan ukir panjangnya. Kemudian gunakan gunting untuk memotong kelebihan kertas pada ujung arang.
Pada saat melakukan pengukuran panjang pensil, pastikan ujung dari salah satu arang tersebut menempel raya pada tepi kertas. Kemudian ukurlah panjang arang dengan menggunakan ujung yang satunya.
Kertas origami merupakan jenis kertas yang paling cocok digunakan dalam pembuatan pensil ini, hal tersebut dikarenakan kertas origami mempunyai beragam warna dan mudah untuk dimanipulasi. Untuk kertas koran atau kertas bekas lainnya akan lebih sulit dililitkan pada arang pensil, tetapi kertas tersebut lebih ramah lingkungan.
Jangan lupa untuk memperhatikan kekerasan pensil. Dimana pastikan kalian memilih pensil dengan arang HB. Karena jika kalian menggunakan pensil arang dengan ketebalan 2B atau bahkan lebih tinggi dari itu, arang akan terlalu lunak dan mudah patah pada saat proses pembuatan pensil.
Arang yang bisa kalian jadikan pilihan adalah arang grafit standar atau arang grafit yang berwarna.
2. Lapisi kertas dengan menggunakan Mod Podge
Pada proses ini, kalian perlu menggunakan kuas yang lebar dan juga rata untuk mengoleskan lapisan Mod Podge secara merata pada sisi dalam kertas.
Yang perlu dicatat disini adalah jangan pernah ragu untuk mengoleskannya dengan jumlah yang banyak, karena memang diperlukan atau kertas harus dilapisi secara menyeluruh. Taruh arang pensil pada tempat lain untuk sementara pada saat anda mengoleskan lem. Anda bisa menggunakan mod Podge mengkilap atau matte. Untuk jenisnya bisa disesuaikan dengan keinginan anda.
Jika kalian tidak dapat menemukan Mod Podge maka anda bisa membuatnya sendiri atau bisa dengan menggunakan kombinasi lem atau sealer yang ada pada toko kerajinan. Lem bisa digunakan untuk memastikan apakah arang dari pensil tersebut dapat menempel pada kertas pada saat proses pengerjaannya. Lem juga dapat membuat kertas menjadi lebih lentur dan kertas akan lebih mudah digulung.
3. Letakkan arang pensil pada atas kertas.
Selanjutnya sejajarkan salah satu ujung arang dengan tepian kertas yang benar-benar lurus. Arang pensil harus diletakkan dengan jarak sekitar 13 mm dari bagian bawah kertas.
Jika arang tersebut mempunyai ujung tumpul dan juga ujung lancip, maka sejajarkan ujung tumpul tersebut dengan tepian kertas yang lurus.
4. Lipatlah kertas untuk menutupi arang
Kemudian angkat bagian bawah kertas tersebut sampai dapat menutupi arang. Selipkan kelepak kertas yang menutupi arang ke dalam kertas yang ada di atasnya, hal tersebut bertujuan agar arang tersebut menjadi terkunci dan tidak bergeser.
Arang harus terbungkus dengan rapat dan juga kencang. Maka gunakan ibu jari dan tekanlah secara hati-hati pada sepanjang badan arang yang telah terbungkus dari arah atas, kemudian doronglah sehingga akan semakin jauh ke dalam lipatan kertas dan pada proses ini maka sekaligus untuk meratakan kelepak kertas.
Gunakan kuas cat untuk melapisi sisi dari kelapak kertas yang bermotif dengan menggunakan Mod Podge atau dengan menggunakan lem putih. Hal tersebut dilakukan apabila posisinya sudah rapat dan juga kencang.
5. Gulunglah arang ke dalam kertas.
Pada proses ini, maka lakukan dengan menggunakan ibu jari untuk menggulung arang dengan hati-hati ke arah atas dan juga ke dalam kertas. Teruslah Menggung sampai bisa mencapai ujung dari kertas yang berlawanan.
Saat kalian menggulung arang, maka lakukan dengan sedikit tekanan yang mantap. Anda juga harus memastikan bahwa tidak ada celah diantara setiap dari lapisan kertas.
Tetapi, tetap harus berhati-hati karena jika menekan dengan terlalu kuat atau keras maka arang bisa patah. Sehingga pastikan arang juga mempunyai posisi yang lurus pada saat menggulung kertas.
Biarkan arang pensil yang terbungkus tersebut mengering sebelum melanjutkan pada langkah yang berikutnya. Pada proses pengeringan ini akan memakan waktu yang cukup lama, yakni sekitar satu jam atau bisa lebih. Tetapi kalian dapat mempercepat proses ini dengan cara menjemur pensil di bawah sinar matahari.
6. Rautlah pensil
Jika pensil memang sudah benar-benar kering, maka langkah selanjutnya yakni raut pensil dengan menggunakan pisau atau cutter yang tajam. Rautlah ujung kertas sedikit demi sedikit sampai mendapatkan bentuk yang lancip.
Pada proses ini kalian juga dapat menggunakan rautan tangan standar sebagai ganti dari pisau atau cutter, asalkan rautan tersebut dilengkapi dengan bilah yang tajam dan pensil mempunyai lapisan kertas yang kokoh dan juga bebas dari celah. Cukup gunakan saja dengan tekanan yang ringan, agar arang pensil tersebut tidak patah saat merautnya.
7. Pensil siap untuk digunakan
Pensil sudah siap untuk digunakan, hasil dari pensil ini seharusnya bisa digunakan dan tentunya sama bagusnya dengan pensil-pensil yang dijual pada tokoh.
2. Cara Membuat Pensil Ranting

Apakah kalian tahu, ternyata ranting juga bisa digunakan untuk membuat pensil. Lalu bagaimana ya tahapannya dalam proses pembuatan pensil dari ranting tersebut? Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Baca juga :
- 17+ Ide Kerajinan Lilin Parafin Yang Mudah Dibuat
- 20 Kerajinan Tangan dari Koran tuk Mempercantik Dekorasi Rumah
Tahap-tahap untuk membuat pensil dari ranting!
1. Pilihlah ranting yang bagus
Langkah pertama ialah cari dan siapkan ranting yang bagus, dimana ranting usahakan mempunyai bentuk yang lurus dan nyaman saat digenggam seperti dengan pensil. Diameter dari ranting usahakan setidaknya harus tiga atau empat kali lebih tebal daripada arang pensil yang mempunyai ukuran 2 mm, tetapi jangan juga lebih dari 13 mm.
Pada tahap ini kalian juga bisa menggunakan kreatifitas dengan cara mencari ranting yang mempunyai pola warna atau tekstur. Yang perlu diingat adalah hindari mencari ranting yang bisa menyebabkan anda tertusuk dari serpihan kayu.
2. Potonglah ranting sesuai dengan ukuran.
Gunakan gunting tanaman yang berukuran kecil sampai sedang untuk memangkas ranting tersebut. Pangkas ranting kira-kira sampai berukuran 13 cm, kalian juga perlu memangkas semua bagian yang menjadi penghalang pada saat menulis.
Jika kalian menemukan serangga atau lubang yang diakibatkan dari serangan serangga, maka buanglah ranting tersebut dan cari rantung yang baru.
3. Jepitlah ranting
Gunakan klem untuk menjepit ranting pada tepian meja kerja atau potongan tripleks. Kemudian tekan lah ranting dengan cukup kuat agar tidak bergeser, tetapi jangan terlalu menekan dengan kuat. Karena jika kalian terlalu menekan dengan kuat, ranting dapat patah.
Atur posisi ranting, hingga ujung bagian ranting yang akan dipotong tersebut dapat menggantung pada tepian meja. Ujung tersebut akan menjadi bagian dari pensil yang akan digunakan sebagai alat untuk menulis.
4. Buatlah lekukan pada ujung ranting.
Pada proses ini, temukan bagian pusat dari ujung ranting yang dipotong. Tekankan titik pusat tersebut dengan menggunakan scratch awl atau penusuk awal dengan kuat dan lakukan juga secara hati-hati. Kalian harus menggunakan tekanan yang cukup untuk membuat lekukan dari kayu.
Kalian juga bisa menggunakan ujung dari paku yang tajam jika tidak mempunyai scratch awl. Lekukan yang dibuat tersebut akan menjadi titik awal yang digunakan untuk memandu mata bor yang akan digunakan.
5. Lakukan pengeboran pada ranting
Pada tahap ini, pasanglah bor yang mempunyai ukuran 2,4 mm. Lakukan pengeboran secara langsung kedalam ranting dengan menggunakan lekukan yang baru dibuat sebagai titik awal. Kemudian lanjutkan pengeboran tersebut sampai anda bisa mencapai kedalaman sampai dengan 2,5 hingga 3,2 cm.
Pada proses ini, jangan lupa untuk menarik mata bor sesekali pada saat bekerja, hal tersebut bertujuan untuk menyingkirkan serpihan dari lubang atau akur. Jika serpihan kayu tersebut seolah tersangkut pada mata bor, maka hentikan pengeboran dan cepatlah untuk menggosok Susi dari mata bor dengan menggunakan sikat gigi bekas atau peralatan yang serupa.
6. Lapisi arang pensil dengan menggunakan lem
Jika kalian sudah merasa yakin bahwa arang tersebut sudah pas di dalam alur, maka semprotkan segumpal kecil lem putih ke atas secarik karton. Kemudian gulirkan bagian bawah dari arang, kira-kira hingga sepanjang 2,5 sampai 3,2 cm ke dalam gumpalan lem tersebut.
Pastikan lem dapat melapisi seluruh badan dari arang sampai pada batas yang sudah ditentukan. Lem tersebut akan membantu menahan arang agar tidak bergeser pada saat kalian akan menyisipkan ke dalam ranting, dimana anda hanya perlu untuk mengoleskan lem pada arang di sepanjang jalan lubang.
7. Sisipkan arang pensil ke dalam ranting.
Pada proses ini, maka lakukan dengan hati-hati pada saat menyisipkan ujung arang yang sudah dilapisi dengan lem ke dalam lubang dari ranting. Anda juga perlu untuk menggoyangkan arang untuk meratakan lem tersebut ke dalam dinding lubang.
Bekerjalah dengan hati-hati, hal tersebut bertujuan agar arang tidak mudah patah. Kemudian lanjutkan pekerjaan tersebut sampai anda bisa mendorong keseluruhan arang ke dalam alur.
8. Pangkaslah ujung arang.
Pada bagian ini pastikan panjang dari arang tersebut sudah cukup, dimana arang masih bisa menyembul dari dalam lubang ranting. Potonglah kelebihan arang ini dengan cara menekannya pada sisi ranting. Kemudian biarkan lem tersebut mengering selama beberapa jam atau semalam sebelum kalian melanjutkan proses pengerjaannya.
9. Rautlah pensil
Pada proses ini, gunakanlah utility knife (pisau dengan ukuran yang sedang) pisau tersebut dapat meraut kayu pada ujung ranting dan juga dapat menampakkan ujung kecil arang sambil menajamkan pensil tersebut.
Buatlah serutan pendek-pendek dan lakukan dengan jarang yang agak jauh dari tubuh kalian. Lakukan secara perlahan-lahan sehingga kayu tersebut bisa cukup tajam digunakan untuk menulis.
10. Pensil siap digunakan
Pada tahap ini pensil sudah siap untuk digunakan
Perkembangan Pensil

Selama bertahun-tahun grafit Inggris telah memonopoli industri dari pembuatan pensil. Hal tersebut dikarenakan grafit dari Eropa kurang bermutu, sehingga pabrik-pabrik yang ada di sana melakukan berbagai macam eksperimen dengan menggunakan beberapa cara untuk memperbaiki isi dari pensil.
Insinyur Perancis yakni Nicolas-Jacques mencampurkan bubuk grafit dengan tanah liat sehingga membentuk sebuah campuran menjadi batang-batang dan kemudian mereka membakarnya dalam perapian. Karena pengubahan-pengubahan perbandingan dari grafit dan tanah liat, ia bisa menghasilkan isi pensil yang juga dapat menghasilkan berbagai gradasi warna hitam polos.
Pada abad ke 19 pembuatan pensil tersebut menjadi bisnis yang besar. Dimana grafit dapat ditemukan pada beberapa tempat, termasuk Siberia dan juga Jerman. Dari Jerman berlanjut pada negara Amerika Serikat yang membuat beberapa pabrik pensil dibuka.
Mekanisasi dan produksi massal tersebut dilakukan untuk menekan harga. Sehingga pada awal abad ke 20 anak-anak sekolah menggunakan pensil.
Pada awalnya pensil grafit tersebut diberi balutan kertas yang dirobek sesuai dengan keinginan dari pemakainya. Tetapi tidak lama dari itu di temukanlah cara yang lebih praktis dan juga efisien dengan menyelimuti batang grafit dengan menggunakan dua bilah kayu yang ditoreh untuk menyediakan tempat dari grafit tersebut.
Penutup
Demikianlah jenis-jenis dari proses pembuatan pensil. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian, dan tentunya semoga juga pembahasan dari artikel ini dapat dipahami dengan mudah!