Adahobi, Tari Bali – Di dalam tari bali terdapat gabungan antara tradisi hindu kuno dengan drama yang digambarkan dalam bentuk tarian dan musik.
Pulau Dewata Bali memiliki banyak bentuk tarian yang berbeda, beberapa diantaranya ada yang dibawakan secara elegan, khusyuk dan ada pula bertemakan binatang yang terlihat lebih atraktif sebagai sarana hiburan.
Sebagian besar bentuk dari gerakan tari Bali tersebut melibatkan tangan, kaki dan jari yang anggun dengan mata terbuka lebar dan biasanya terdapat gerakan seperti dalam teknik seni bela diri.
Sejarah Tari di Bali
Sebelum agama Hindu mencapai Bali, penduduk lokal yang ada di desa-desa sudah menciptakan ritual tarian dalam rangka mengusir roh jahat atau sebagai tolak bala.
Selanjutnya pada abad ke-15, saat seniman dari Jawa melarikan yang melarikan diri dan tiba di Bali, mereka membuat sebuah gebrakan dalam panggung seni dan budaya di Bali.
Lalu dari abad ke-15 sampai abad ke-19 selama era Kerajaan Bali, banyak tarian Bali yang diciptakan, terutama terkait dengan kepercayaan Hindu.
Bagian yang terdapat dalam tari tersebut mencakup pemahaman mengenai sejarah Bali, epos mitologi Hindu seperti halnya dengan Ramayana dan Mahabharata, sehingga dengan adanya hal itu dapat menyampaikan sebuah cerita melalui tarian.
Sejak awal 1900-an, seni tari telah menjadi sumber hiburan yang menarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Oleh karena itu, banyak pura dan tempat lainnya yang mulai menyelenggarakan pertunjukan tari maupun festival.
Dan hari ini, semua orang bisa mengunjungi Bali setiap saat dan pastikan untuk menyaksikan setidaknya satu pertunjukan tari.
Macam-Macam Tari Bali
Untuk mengentahui lebih lanjut, berikut adalah daftar kumpulan tari Bali yang paling populer lengkap dengan sinopsis, cerita sejarah, gerakan dan gambar.
1. Tari Wali

Tari Wali adalah tari sakral yang dilakukan pada acara keagamaan dalam upacara pura.
Tarian ini dibawakan oleh penari terlatih dan hanya diperbolehkan menari di bagian dalam pura dan tidak untuk dipertunjukkan kepada wisatawan.
Hal ini dikarenakan Tari Wali ini sebagai simbol keagamaan yang ditunjukkan kepada Dewa sebagai persembahan tak berwujud, di mana para penari akan kesurupan atau kerasukan Dewa.
2. Tari Bebali

Tari Bebali merupakan tari semi sakral yang biasanya digunakan dalam upacara keagamaan dan bisa juga dianggap sebagai seni tari pada umumnya karena wisatawan diperbolehkan menyaksikannya.
Meskipun di buka oleh umu, namun wisatawan harus menjaga etika atau kesucian karena tari ini di adakan pada area tengah pura yang dikenal sebagai madya mandala.
Tari Bebali biasanya menceritakan kisah-kisah cerita Hindu, seperti Ramayana atau Mahabharata.
3. Tari Barong

Menurut mitologi Bali, Barong dikenal sebagai ‘Raja Roh’, ‘Penguasa Hutan’ atau ‘Pelindung’ desa-desa di Bali.
Tari Barong di Bali menggambarkan pertarungan tanpa akhir antara kebaikan dan kejahatan.
Kebaikan itu sendiri digambarkan oleh Barong yang mengenakan kostum Singa besar, sedangkan untuk kejahatan, digambarkan oleh penyihir setan yang disebut Rangda.
4. Tari Balih-Balihan

Tari Balih-Balihan merupakan tarian non-religius yang khusus dilakukan untuk tujuan hiburan wisata. Biasanya tari ini dibawakan dengan alur cerita bergenre roman kontemporer atau kisah mitologi.
Tari Balih-Balihan semakin populer di kalangan wisatawan karena menggambarkan budaya tradisional Hindu.
Kamu dapat menyaksikan tarian ini di beberapa tempat di Bali, tidak terbatas hanya pada pura saja.
5. Tari Kecak

Tari yang diciptakan pada tahun 1930-an ini juga dikenal sebagai Tari Api di kalangan wisatawan, karena pada saat menari menggunakan properti api.
Tari Kecak merupakan tari hiburan sekaligus ritual yang diadaptasi dari cerita Ramayana.
Tari ini di dominasi oleh laki-laki, mereka akan duduk melingkari api unggun sambil berteriak “Cak Cak Cak”, hal ini juga dilakukan sebagai ganti iringan musik.
Kemudian yang memerankan tokoh ramayana akan menari di tengah lingkaran. Mereka akan memulai memainkan karakternya masing-masing.
6. Tari Legong

Legong merupakan tari tradisional Bali yang memiliki gerakan sangat kompleks. Legong sendiri berasal dari kata “leg” yang berarti gerak tari yang luwes, dan “gong” berati gamelan.
Tari ini berawal dari seorang pangeran yang berasal dari Sukawati, ia bermimpi melihat 2 gadis yang sedang menari dengan sangat luwes dan diiringi oleh suara gamelan yang merdu.
Setelah pangeran tersebut terbangun, mimpi tesebut kemudian dituangkan dalam bentuk tarian yang diiringi dengan gamelan.
7. Tari Topeng

Tari Topeng di Bali melibatkan penari yang mengenakan topeng dari kertas ataupun kayu.
Tari ini biasanya dilakukan saat ada ritual upacara di pura atau pertunjukan drama dalam menceritakan kisah ramayana. Di Bali, tari topeng sudah menjadi tradisi yang lekat dengan nuansa magis.
Masyarakat Bali meyakini bahwa topeng merepresentasikan dewa-dewa yang mereka percayai dapat memberi anugerah keselamatan maupun ketentraman dalam hidup.
8. Joged Bumbung

Tari Bali yang satu ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara sosial, terutama saat panen.
Para penari selalu mengajak penonton untuk bergabung dengan mereka saat menari. Tarian ini diiringi dengan gamelan yang terbuat dari bambu.
9. Drama Tari Wayang Wong

Wayang Wong adalah drama tari yang awalnya berasal dari Jawa, tetapi dengan cepat menyebar ke seluruh Indonesia.
Dan sekarang sudah menjadi bagian dari budaya di berbagai pulau Indonesia. Di Bali, tari-drama wayang wong terinspirasi dari berbagai tema dan cerita epos Hindu Ramayana atau Mahabarata yang terkenal.
Drama tari ini biasanya dilakukan bersama dengan Penari Kecak yang menambah semangat dan energi dalam pertunjukan drama.
10. Tari Arja

Tari Arja adalah bentuk teater tari-opera yang berasal dari Bali. Tari ini terinspirasi dari teks-teks klasik maupun cerita terkenal yang menggabungkan tarian, dialog dan vokal.
Tari Arja pernah menjadi seni yang tidak dapat dipahami oleh orang yang selain dari Bali, karena dalam pertunjukannya hanya menggunakan dialog berbahasa Bali.
Oleh karena itulah, hanya penduduk setempat yang dapat mengerti isi dari drama tersebut.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Tari Arja telah berkembang menyesuaikan jaman, mereka sudah menggunakan dialog non-Bali dan dalam pertunjukkan ditambahkan beberapa genre seperti genre komedi atau genre romantis.
11. Tari Pendet

Pada awalnya, tari tradisional Bali ini merupakan tari yang khusus dilakukan untuk pemujaan ataupun ritual upacara di pura.
Tari Pendet di artikan sebagai bentuk penyambutan terhadap turunnya para dewa ke dunia. Namun, seiring berjalannya waktu, para seniman tari di Bali mengubah tarian ini menjadi tarian penyambutan untuk para wisatawan.Tar
i Pendet versi baru ini diciptakan oleh I Wayan Rindi pada tahun 1950-an. I Wayan Rindi merupakan seorang seniman yang telah menghabiskan hidupnya untuk mengamati semua tarian Bali.
Pendet adalah ritual sesajen berupa tarian upacara. Berbeda dengan tarian pertunjukan yang membutuhkan latihan intensif, Taru Pendet dapat dilakukan oleh semua orang, baik pria. wanita, dewasa maupun muda.
Karena tari ini sudah menjadi hal umum di Bali, jadi siapa saja mengenalnya sejek kecil.
12. Tari Taruna Jaya

Tari Taruna Jaya berasal dari kata “teruna” yang berarti pemuda, sedangkan “jaya” memiliki arti puncak. Tari ini diciptakan oleh Pan Wandres selama masa hidupnya, kemudian disempurnakan lagi oleh I Gede Manik.
Tarian ini bercerita mengenai seorang kawula muda yang sedang menarik perhatian wanita.
Hal ini dapat dilihat dari setiap gerakan yang gagah dan tegas, dimana kaki sang penari diluruskan seperti kuda.
Meski begitu, seiring dengan berkembangnya zaman, tarian ini tidak hanya dibawakan oleh kaum pria saja, wanita pun juga dapat berpartisipasi.
13. Tari Panji Semirang

Tari ini diciptakan oleh seniman Bali terkenal yang bernama I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tari Panji Semirang merupakan tari pertunjukan yang dilakukan di luar pura.
Tarian ini menceritakan mengenai seorang putri yang bernama Galuh Candrakirana, ia mengembara dan menyamar menjadi seorang pria dengan nama Raden Panji.
Sang putri melakukan perjalanannya setelah ia kehilangan suaminya. Tari ini biasanya dilakukan oleh penari wanita yang berperan sebagai pria.
Dalam tarian Panji Semirang, kamu akan melihat para penari dengan mata yang melebar seperti orang yang sedang marah, ditambah dengan senyuman dan sorot mata yang tetap tajam.
14. Tari Baris

Seperti namanya, baris yang memiliki arti berbaris, tarian ini dibentuk dalam posisi berbaris.
Tari Baris merupakan tarian tradisional yang berasal dari Bali. Awalnya tarian ini merupkan sebuah ritual keagamaan, namun seiring berjalannya waktu tarian baris menjadi tari pertunjukkan.
Tari Baris adalah jenis tarian perang dari Bali yang diiringi oleh suara gamelan. Tarian ini menggambarkan sebuah perasaan seorang pahlawan sebelum berperang.
Tarian Baris biasanya dibawakan oleh 8 hingga 40 parnari laki-laki. Kostum yang digunakan dalam tarian ini seperti udeng, baju lengan panjang, celanan putih dan kain seledang.
Namun, tidak semua daerah di Bali menggunakan kostum yang sama, mereka memiliki ciri khas masing-masing.
Tari Baris termasuk kedalam jenis tarian sakral, sehingga tarian ini hanya dipentaskan pada saat perayaan dan upacara sakral tertentu.
15. Tari Panyembrama

Panyembrama berasal dari kata “sambrama” yang berarti selamat datang. Tari di ciptakan oleh I Wayan Berata yang berfungsi sebagai tari penyambutan wisatawan non-Bali.
Panyembrana merupakan tari tradisional bali sekuler yang memiliki variasi gerakan dari beberapa tarian Bali yang di khususkan dalam upacara ritual.
Pada awalnya, tari Panyembrana mendapatkan kritik dan di tentang. Namun seiring berjalannya waktu, tari ini sudah diterima masyarakat, bahkan tari ini sudah diajarkan di sekolah-sekolah.
16. Tari Puspanjali

Puspanjali adalah tarian tradisional yang berasal dari Bali. Tarian ini berfungsi sebagai tari penyambutan kedatangan wisatawan.
Hal ini terlihat jelas dari namanya, “puspa” berarti bunga dan “anjali” berarti hormat, sehingga Puspanjali dapat diartikan sebagai “menghormati tamu seperti bunga”.
Tari Puspanjali biasanya dibawakan oleh penari wanita dengan jumlah 5 hingga 7 orang.
Tarian ini terinspirasi dengan adanya tarian yang dibawakan pada saat proses upacara Rejang, yang mana dalam upacara tersebu menggambarkan sekelompok wanita yang senang dengan kehadiran tamu yang datang ke daerahnya.
Tarian Puspanjali diciptakan pada tahun 1989 oleh seorang penari Bali yang terkenal, bernama N.L.N. Swasti Wijaya.
17. Tari Janger

Tari janger merupakan Tari Bali yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Tari ini biasa dibawakan pada saat perayaan atau pernikahan.
Tari yang tercipta pada tahun 1930-an ini berkisah mengenai pergaulan muda-mudi Bali. Tari ini dibawakan secara berpasangan, putra dan putri.
Mereka akan bernyanyi lagu janger yang terinspirasi dari nyanyian Sanghyang secara bersahut-sahutan.
Kesimpulan
Dengan adanya artikel mengenai tari tradisional Bali, diharapkan akan memberi pemahaman secara holistik tentang budaya yang ada di Bali.
Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa di artikel berikutnya. Terimakasih.