Adahobi, Tari Kecak – Tari Kecak bisa dibilang sebagai pertunjukan kesenian Bali yang paling terkenal, dan mudah untuk mengetahui alasannya.
Di dalam tari ini terdapat kekuatan dan daya tahan yang dikoreografikan dengan indah, hal ini menceritakan sebuah kisah yang telah diceritakan selama ratusan tahun, pertarungan antara yang baik dan yang jahat.
Dan jika kamu mendapat kesempatan untuk melihat pertunjukan ini, ketahuilah bahwa hal itu akan menjadi salah satu momen paling berkesan dalam hidupmu!
Dan untuk mengetahui lebih dalam, berikut adalah sejarah, filosofi hingga properti dalam tari kecak. Simak ulasan di bawah ini.
Sejarah Tari Kecak

Tari Kecak adalah salah satu pertunjukan budaya paling menonjol yang berasal dari Bali, tetapi tarian ini bukan tradisi “kuno”.
Tari ini diciptakan pada tahun 1930 oleh seorang penari Bali bernama I Wayan Limbak dan seorang pelukis dari jerman yang bernama Walter Spies.
Tari Kecak sendiri terinspirasi dari ritual Bali yang disebut “Tari Sanghyang” di mana penari jatuh ke dalam kesurupan karena dirasuki oleh roh suci.
Sementara itu, asal usul nama dari tarian ini berasal dari para penari pria yang selalu meneriakan kata ‘Cak Cak Cak Cak’. Dari bunyi itulah yang membuat nama tarian ini disebut sebagai Tari Kecak.
Selain itu, musik dari tarian khas Bali ini juga berasal dari suara kerincingan yang diikatkan pada kaki penari yang berperan sebagai salah satu tokoh Ramayana.
Para penari membuat lingkaran yang mengelilingi api unggun, sementara penari lain memainkan perannya masing-masing.
Mereka memainkan tarian yang terinspirasi dari kisah Ramayana yang menyelamatkan Shinta dari kejahatan Rahwana.
Filosofi dan Makna Tari Kecak

Tari Kecak adalah tarian yang menceritakan kisah Ramayana, perjuangan Rama yang dibantu oleh Hanoman untuk membebaskan Shinta dari cengkeraman Rahwana.
Seperti halnya kisah-kisah pahlawan, maka di akhir cerita ini digambarkan bahwa yang “baik” pasti mengalahkan “yang jahat”.
Sehingga pada akhirnya, Shinta berhasil bebas dari Rahwana berkat bantuan Rama dan Hanoman.
Fungsi Tari Kecak
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa tari ini terinspirasi dari upacara Sanghyang atau upacara tolak bala.
Dan untuk melestarikan hal tersebut, maka dibuatlah sebuah seni tari yang dapat menarik perhatian semua kalangan, yakni Tari Kecak.
Nah, untuk lebih jelas lagi mengenai apa saja fungsi tari kecak, silahkan simak ulasan berikut ini.
- Karena tari ini terinspirasi dari upacara Sanghyang maka tari ini memiliki fungsi yang sama, yakni bertujuan untuk mengusir roh jahat dan menolak bala maupun marabahaya.
- Saat menari, salah seorang penari akan kerasukan roh, pada saat itulah terjadi sebuah komunikasi dengan leluhur maupun para dewa, penari akan di beri sebuah pesan ataupun petunjuk.
- Tarian kecak juga berfungsi sebagai sarana pertunjukan bagi para wisatawan. Sudah terbukti dengan membludaknya para penonton wisatawan lokal maupun mancanegara yang menyaksikan secara langsung setiap hari, khusunya di Uluwatu dan Tanah Lot.
- Terakhir dan yang paling penting tarian ini berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan dan mengenalkan budaya Bali.
Pertunjukan Tari Kecak

Pertunjukan tari kecak merupakan yang paling ditunggu saat berkunjung ke pulau dewata. Tari kecak biasa ditampilkan secara berkelompok dengan membentuk pola lingkaran.
Banyak wisatawan lokal maupuan mancanegara yang datang untuk menikmati tari kecak namun belum tahu waktu dan tempat pertunjukannya.
Biasanya tari kecak untuk ritual atau hari suci akan sulit untuk ditemukan. Hal ini dikarenakan perlu waktu yang tepat dengan tujuan yang sakral untuk menampilkan tarian ini.
Namun, kamu dapat menyaksikan tarian ini setiap waktu jika berkunjung ke Uluwatu atau Tanah Lot pada malam hari dengan jadwal pertunjukan yang telah di tentukan.
Pola Gerakan Tari Kecak

Gerakan utama dari tarian ini adalah mengangkat kedua tangan sambil berteriak “cak cak cak”. Sedangkan adegan dalam tari kecak dibagi menjadi 4 bagian.
- Adegan pertama mengisahkan mengenai Shinta yang diculik oleh Rahwana saat Rama sedang berburu dalam hutan.
- Adegan kedua mengisahkan tentang burung garuda yang mencoba menolong Shinta namun sayangnya tidak berhasil karena Rahwana terlalu kuat.
- Lalu adegan yang ketiga menceritakan tentang Rama yang tersesat di dalam hutan. Sehingga membuatnya harus meminta tolong pada Hanoman dalam menyelamatkan Shinta.
- Dan untuk adegan yang terakhir berkisah mengenai Hanoman yang berhasil membakar kerajaan Alengka Pura dan memberi kabar pada Shinta untuk menunggu kedatangan Rama.
Iringan Musik Tari Kecak

Salah satu yang membuat tari kecak menjadi unik adalah tarian ini tidak memerlukan iringan dari alat musik.
Musik yang tercipta dari tarian ini berasal dari suara “cak cak” puluhan penari laki laki yang duduk melingkar dan kerincingan yang diikatkan pada kaki.
Tentu hal ini sangat berbeda jika dibanding dengan tari lainnya yang memerulukan iringan musik.
Kostum dan Busana Tari Kecak

Para lelaki yang duduk melingkari api unggun memakai busana adat khas Bali. Penari tersebut akan memaki sarung dengan motif kotak-kotak yang berwarna hitam dan putih, dilengkapi juga dengan kerincingan yang diikat pada pergelangan kaki.
Sedangkan untuk para penari yang memerankan tokoh dalam kisah ramayana akan mengenakan properti dan riasa yang menyerupai karakter yang diperankan.
Perlengkapan dan Properti Tari Kecak

Terdapat 6 jenis perlengkapan dan properti utama dalam tari kecak. Tentu saja masing-masing properti memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda.
Lalu, apa saja properti tersebut? simak ulasan berikut ini.
1. Bara api
Tari kecak juga dikenal sebagai tari api karena salah satu properti yang digunakan dalam tari ini adalah bara api.
Dalam tari ini terdapat atraksi sakral dimana penari menginjak bara api dengan kaki telanjang.
Sehingga atraksi ini terasa mistis, para penari-pun tak merasakan sakit saat menginjak api.
2. Bunga Kamboja
Bunga kamboja sudah menjadi bagian dari masyarakat bali, karena bunga ini dianggap sebagai pembawa pencerahan dan kebaikan.
Masyarakat bali percaya bahwa bunga adalah penghubung antara mereka dan alam.
Bunga kamboja juga digunakan menjadi properti dalam tari kecak sebagai pelengkap ritual. Biasanya bunga kamboja di selipkan pada telinga.
3. Gelang Kerincingan
Selain suara “Cak”, gelang kerincingan yang diikatkan pada pergelangan tangan atau kaki penari tokoh ramayana menjadi sebuah iringan alat musik, karena menghasilkan suara yang indah dan cukup keras.
4. Selendang
Para penari yang duduk melingkar atau pengiring tari akan mengenaikan sarung atau selendang warna hitam putih berbentuk kotak-kotan, layaknya papan catur.
Tentu saja selendang tersebut dipakai bukan tidak punya arti, selendang khas Bali itu melambangkan konsep Rwa Bhineda yang telah diyakini masyarakat Bali.
5. Topeng
Propeti ini hanya digunakan oleh penari utama yang berperan sebagai Rahwana, Sugriwa dan Hanoman.
6. Tempat Sesaji
Tentu kita sudah tidak asing lagi jika bali terkenal dengan sesajennya, kita bisa menemui sesaji dimana saja.
Termasuk pada tari kecak, sesaji digunakan sebagai properti yang membuat tari ini semakin sakral dan mistis.
Sesaji sendiri dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan dan menangkal kesialan.
Perkembangan Tari Kecak

Tari Bali yang satu ini bukan sekedar tari tradisional dan juga warisan budaya saja. Tari ini sudah berevolusi menjadi salah satu daya tarik yang membuat wisatawan lokal dan mancanegara datang ke Bali.
Pertunjungan tari kechak setiap harinya di Uluwatu dan Tanah Lot selalu di padati penonton, tak kurang dari ratusan orang yang menikmatinya.
Banyak juga orang asing yang telah membuat film atau men-dokumenter-kan keindahan artistik tari ini.
Dengan adanya tari kecak ini tentu wisatawan asing akan merasa tertarik untuk berkunjung ke Bali.
Selain sebagai daya tarik, tari ini juga menjadi aset budaya yang dapat mempromosikan budaya atau kesenian lainnya di negara kita.
Melalui tari inilah negara kita bisa lebih dikenal dan diakui mancanegara. Sudah sepatutnya kita, khususnya masyarakat Bali untuk menjaga dan melestarikan tari kechak.
Fakta dan Keunikan dari Tari Kecak

Siapapun yang menyaksikan pertunjukan tari kecak pasti akan terpesona dan tak bisa melupakan momen tersebut. Tari ini dipenuhi dengan keunikan dan hal menarik, akan sangat di sayangkan jika melewatkannya.
Berikut ini adalah rangkuman beberapa fakta menarik tentang Tari Kecak yang perlu kamu ketahui.
- Pada tahun 1930-an, tari kecak pertama kali diciptakan oleh seorang penari bernama Wayan Limbak yang dibantu oleh seorang pelukis dari Jerman bernama Walter Spies. Bersama-sama mereka mengembangkan tarian yang bertemakan kisah drama Ramayana. Tujuan mereka adalah menampilkan pertunjukan untuk publik.
- Tari ini menceritakan beberapa adegan Ramayana yang merupakan cerita Hindu paling terkenal di Asia. Dan bagian yang paling menarik adalah saat adegan dimana Dewi Shinta diculik oleh Raja Rahwana.
- Masyarakat Bali mengklaim bahwa Tari Kecak pertama kali dikembangkan di Bona, Gianyar.
- Sejak awal kemunculannya pada tahun 1930-an tari Kecak hanya dibawakan oleh laki-laki.
- Pada tahun 2006, untuk pertama kalinya perempuan juga ikut serta dalam tari kecak.
- Tari Bali yang paling terkenal ini merupakan tari-drama musikal. Namun dalam tari ini tidak menggunakan alat musik apapun, melainkan suara-suara dari penari seperti suara “Cak” atau suara kerincingan yang diikatkan pada kaki dan tangan.
- Tarian ini dianggap memiliki jumlah penari paling banyak jika dibandingkan dengan semua tarian di Bali. Jumlahnya bisa lebih dari 50 orang.
- Peran penting atau yang memerankan tokoh Ramayana dalam tari ini hanya dilakukan oleh 10 atau 15 orang.
- Tari ini juga disebut dengan Tarian Api karena di dalamnya terdapat adegan di mana ekor Hanuman dibakar dan dia melompat-lompat yang membuat api berserakan.
- Awalnya tarian ini hanya bisa dipentaskan di pura, karena tari Sanghyang merupakan salah satu tarian sakral Bali. Namun sekarang tari ini dapat dipentaskan di taman budaya dan di teater internasional.
Budaya dan seni Bali, khususnya tari kecak sangat menarik perhatian turis mancanegara, kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga diberi anugerah tersebut. Untuk itu, mari kita jaga dan lestarikan budaya kita.
Demikianlah penjelasan mengenai sejarah, filosofi, makna hingga fakta menarik tentang Tari Kecak. Semoga bermanfaat dan terimakasih.