Adahobi, Tembang Pangkur – Tembang Macapat merupakan salah satu jenis tembang yang sangat populer di masyarakat Jawa, hal tersebut dikarenakan tembang tersebut mempunyai beragam jenis salah satunya adalah Tembang Pangkur. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian, fungsi, watak dan contoh dari tembang pangkur, yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Tembang Pangkur

Tembang pangkur mempunyai beberapa arti yakni, mundur, mungkur atau mengundurkan diri. Dimana tembang ini akan memberikan gambaran bahwa manusia juga mempunyai fase kemunduran dari kehidupan ragawi dan akan pindah ke kehidupan jiwa atau spiritual.
Tembang ini merupakan kesenian dari tembang Jawa yang tergabung dalam 11 tembang macapat. Dimana tembang pangkur merupakan cerita atau mengisahkan bahwa seseorang yang sudah siap untuk meninggal dunia, maka mereka akan lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.
Manusia harus siap menanggung semua akibat yang sudah dilakukan di dunia. Sehingga tembang ini juga mengingatkan kepada kita semua bahwa semakin bertambahnya umur, maka manusia harus semakin mengurangi kegiatan negatif atau kegiatan yang kurang bermanfaat dalam kehidupan mereka.
Hal tersebut dikarenakan, waktu, umur, kematian dan juga masa depan termasuk aspek yang sangat rahasia dan tidak diketahui oleh manusia. Manusia tidak akan tahu kapan mereka akan kembali kepada yang Maha Kuasa, sehingga sangatlah penting untuk meninggalkan kegiatan yang bersifat negatif dan memperbanyak hal yang bersifat positif.
Kumpulan Contoh Tembang Pangkurdan Maknanya

Setelah kita membahas pengertian, fungsi, watak dan juga aturan tembang pangkur, maka berikut ini merupakan contoh-contoh dari tembang pangkur, yang sudah dikumpulkan dari berbagai referensi. Yuk simak contoh dan juga makna dari tembang dhandhanggula tersebut di bawah ini!
1. Contoh Tembang Macapat Pangkur Serat Wedhatama
Mingkar-mingkuring ukara.
Akarana karenan mardi siwi.
Sinawung resmining kidung.
Sinuba sinukarta.
Mrih kretarta pakartining ilmu luhung.
Kang tumrap ing tanah Jawa.
Agama ageming aji.
Artinya:
Membolak-balikkan kata
Karena hendak mendidik anak
Tersirat dalam indahnya tembang
Yang dihias penuh warna
Agar menjiwai hakikat ilmu luhur
Yang ada di tanah Jawa
Agama “pakaian” diri
Maknanya:
Makna yang terkandung dalam tembang macapat pangkur serat wedhatama ini adalah tentang bahwa untuk mendidik seorang anak, maka hendaknya untuk menyingkirkan terlebih dahulu hawa nafsu. Kemudian didiklah anak tersebut dengan agama agar tahu, bahwa hidup itu harus sesuaikan dengan hakikat dari para leluhurnya.
2. Contoh Tembang Macapat Pangkur Tema Kesehatan
Wong ngaurip kudu njaga.
Tegese kudu ngrawat lan ngurusi.
Sukur yen sregep nyapune.
Yen akeh sampah nglerah.
Tandane kowe wis ora tau krungu.
Marang pitutur kang mulyo.
Pitutur kanggo nglestarekake.
Artinya:
Orang hidup harus bisa menjaga.
Harus merawat dan juga mengurusi.
Bersyukur apabila rajin untuk menyapu.
Tapi, kalau banyak sampah yang berserakan.
Maka itu tandanya kamu tidak pernah mendengarkan.
Semua nasehat yang mulia.
Nasehat untuk selalu melestarikan.
Maknanya:
Makna yang terkandung dalam tembang macapat tema kesehatan ini adalah tentang nasehat untuk menjaga kesehatan dengan cara selalu menjaga dan juga merawat lingkungan agar terhindar dari sampah. Apabila lingkungan tersebut kotor, maka bisa dipastikan bahwa kamu tidak mendengarkan nasehat-nasehat baik tersebut.
3. Contoh Tembang Macapat Pangkur Tema Pendidikan
Bocah bocah podo sekolah.
Wiwit mbiyen nalikane isih cilik.
Sregep anggone sinau.
Wayahe isuk lan awan.
Nglakonane perintahe para Guru.
Lan bisa ngerti agami.
Agami ngarsaning Gusti.
Artinya:
Anak-anak pada sekolah.
Dahulunya pada saat masih kecil.
Rajinnya untuk mencari ilmu.
Mulai dari pagi dan juga siang.
Mendengarkan perintah dari para guru.
Dan juga bisa mengerti agama.
Agama menyembah Allah.
Maknanya:
Makna yang terkandung dalam tembang macapat pangkur tema pendidikan ini adalah tentang bahwa anak-anak harus sekolah, dimana pada zaman dahulu anak-anak sangat rajin untuk mencari ilmu. Tidak peduli baik itu siang atau malam, karena yang mereka pedulikan hanyalah nasihat dari para guru dan juga mengerti tentang agama.
4. Contoh Tembang Macapat Pangkur Tema Nasehat
Ayo padha ing sekolah.
Sinau supaya dadi wong sugih.
Sugih perkarane ilmu.
Ora sugih sing liyane.
Ilmu iku penting kanggo anak putune.
Supaya ngerti perjuangane.
Kanggo pangurip sing asli.
Artinya:
Ayo pada ke sekolah.
Belajar agar menjadi orang kaya.
Kaya akan ilmu.
Tidak kaya yang lainnya.
Ilmu itu penting buat anak cucu kita.
Agar mengerti perjuangannya.
Untuk kehidupan yang asli.
Maknanya:
Makna yang terkandung dalam tembang macapat pangkur tema nasehat ini adalah tentang ajakan untuk pergi ke sekolah dan belajar agar bisa menjadi orang kaya akan ilmu. Dimana ilmu merupakan hal yang sangat penting, baik itu buat diri sendiri atau anak cucunya nanti.
5. Contoh Tembang Macapat Pangkur Tema Budi Pekerti
Sekar pangkur kang Winarna.
Lelabuhan kang kangge wong urip.
Ala lan becik puniku.
Prayoga kawruhana.
Adat waton puniku dipun kadulu.
Miwah ingkang tata krama.
Den kaesthi siyang ratri.
Artinya:
Tembang pangkur yang diceritakan.
Pengabdian yang berguna untuk orang hidup.
Jelek dan baik itu.
Sebaiknya bisa kamu ketahui.
Adat istiadat itu hendaknya dilaksanakan.
Juga tentang tata krama.
Dilaksanakan hingga siang dan malam.
Maknanya:
Makna yang terkandung dalam tembang macapat tema Budi pekerti ini adalah tentang sebuah pengabdian yang sangat berguna. Dimana para manusia harus bisa membedakan antara hal yang baik dan buruk, kemudian hendaknya selalu melaksanakan semua adat istiadat dan yang terpenting adalah tentang tata Krama.
Baca juga artikel terkait:
Fungsi Tembang Pangkur

Pangkur berasal dari kata Mungkur yakni manusia harus bisa mundur dalam berbagai macam kegiatan yang bersifat buruk atau negatif. Dimana setiap manusia hendaknya mempunyai kepribadian yang tegas dan juga berwibawa.
Tembang pangkur ini akan mengajarkan kepada masyarakat semuanya untuk selalu bisa introspeksi diri terhadap apa yang sudah dilakukan pada zaman dulu. Dimana tembang ini dijadikan sebagai sarana untuk dakwah dalam menyadarkan manusia yang masih selalu bersikap negatif
Sehingga nantinya, apabila manusia tersebut dapat memahami dan meresapi lantunan tembang, maka manusia ini dapat sadar akan hal buruk yang sudah mereka lakukan dan mereka bisa kembali ke jalan yang benar. Berikut ini merupakan beberapa inti dari fungsi tembang macapat pangkur.
- Digunakan sebagai wejangan dan juga piwulang yang ditujukan kepada masyarakat umum.
- Digunakan sebagai sarana nasehat untuk sesama atau mituturi.
- Digunakan sebagai ungkapan akan rasa tegas dan juga tidak berlebihan.
- Digunakan sebagai ungkapan untuk selalu berperilaku baik.
- Digunakan sebagai pengingat untuk menjauhi semua perbuatan yang tercela.
- Digunakan sebagai sarana untuk selalu mengajak berbuat baik kepada diri sendiri atau orang lain.
- Digunakan sebagai pengiring untuk acara pentas kesenian.
- Digunakan sebagai lagu untuk radio dan juga sebagai hiburan masyarakat.
Watak Tembang Pangkur

Tembang pangkur mempunyai watak dengan karakter yang gagah, kuat, perkasa dan juga mempunyai ketulusan hati yang sangat besar. Dimana tembang ini bisa digunakan sebagai sarana untuk menceritakan berbagai macam cerita tentang perjuangan dan jiga peperangan.
Tembang ini juga akan mengajarkan kepada para umat manusia untuk siap meninggalkan segala macam perbuatan yang buruk di dunia dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan hanya itu, tembang ini juga menyarankan para manusia agar selalu berbuat baik kepada siapapun.
Watak dari tembang macapat pangkur akan menjadikan manusia lebih mulia derajatnya kelak di hadapan Allah SWT. Hal tersebut dikarenakan mendekatkan diri kepada yang maha kuasa akan membuat hati menjadi lebih nyaman dan juga tentram. Berikut ini merupakan watak-watak dari tembang macapat pangkur!
- Bersifat tegas.
- Bersifat disiplin.
- Bersifat ramah.
- Bersifat kuat.
- Bersifat dapat dipercaya.
- Bersifat dengan setulus hati.
- Bersifat percaya diri.
Aturan atau Paugeran Tembang Pangkur

Tembang Pangkur ini juga mempunyai aturan-aturan tertentu. Dimana aturan tersebut bisa disebut dengan paugeran atau wewaton. Paugeran merupakan ciri dari tembang yang digunakan sebagai pembeda dari tembang satu dengan tembang lainnya.
Dimana aturan tersebut biasanya akan berupa jumlah dari baris, jumlah suku kata dan juga vokal yang ada pada tembang. Langsung saja berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing aturan tembang-tembang tersebut!
1. Guru Gatra
Guru Gatra merupakan jumlah garis yang ada pada setiap bait tembang. Dimana tembang macapat pangkur ini mempunyai 8 baris kalimat atau larik yang ada pada setiap baitnya.
2. Guru Wilangan
Guru wilangan merupakan jumlah suku kata yang ada pada setiap baris tembang. Dimana pada tembang macapat pangkur ini berjumlah (8,11,8,7,12,8,8).
Maksudnya disini adalah apabila pada baris pertama tembang macapat pangkur ini berjumlah 8 suku kata, kemudian pada baris kedua akan mempunyai 11 jumlah suku kata dan seterusnya.
3. Guru Lagu
Guru lagu merupakan vokal atau huruf yang ada pada tembang. Dimana pada tembang macapat pangkur ini mempunyai huruf vokal berupa (A,I,U,A,U,A,I).
Maksudnya disini adalah apabila pada barisan pertama dari tembang tersebut berakhiran dengan vokal huruf “A”, maka pada barisan kedua akan berakhiran dengan huruf “I” begitupun dengan seterusnya.
Makna Tembang Pangkur

Tembang pangkur merupakan kesenian yang berasal dari kebudayaan tanah Jawa. Dimana kesenian tersebut berisi tentang nasehat-nasehat yang ditujukan kepada para manusia.
Tembang tersebut menjelaskan bahwa keadaan manusia sedang mengalami proses untuk mengontrol diri meninggalkan senja urusan yang ada di dunia dan akan mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta. Dimana berbuat baik merupakan perbuatan yang mulia dihadapan Tuhan.
Penutup :
Demikianlah pembahasan mengenai Tembang Pangkur. Dimana tembang tersebut banyak mengajarkan kita untuk meninggalkan hal yang sangat buruk dan selalu mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga penjelasan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian, dan tentunya bisa membantu dalam memahami penjelasan dan juga contoh-contoh dari tembang macapat pangkur.