Adahobi, Ras Melanesoid merupakan suatu etnik yang mendiami wilayah timur Indonesia dengan ciri khas warna kulit, rambut, bentuk muka dan tinggi badan yang berbeda dengan ras lainnya.
Adapun ras melanesoid sendiri berasal dari Afrika yang kemudian banyak mendiami di wilayah Pulau Papua dan Pulau Melanesia, sedangkan keturunan dari ras ini bisa dijumpai pada suku dani, asmat, huli, amungme dan munyu.
Bagi Anda yang penasaran seperti apa ras melanesoid dan bagaimaan sejarah, ciri, budaya dan contoh keturunan dari ras ini bisa menyimak ulasan berikut ini.
Pengertian Ras Melanesoid
Di dunia ini, pada umumnya ras bisa dibedakan menjadi beberapa kelompok, seperti ras Mongoloid, Kaukasoid, dan Negroid. Ras melanesoid merupakan salah satu ras di Indonesia yang masih memiliki kaitan erat dengan ras Negroid tersebut.
Nama dari ras ini disadur dari bahasa Yunani, yakni melano yang memiliki arti imbuhan dan hitam, serta kata soid yang memiliki arti penampilan. Bisa disimpulkan :
Indonesia memang terdiri atas beragam budaya dan ras yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Ras yang beragam tersebut menjadi salah satu kekayaan bangsa yang harus senantiasa disikapi dengan sikap yang toleran, sebab perbedaan tersebut bisa memicu timbulnya benih-benih yang berujung pada perpecahan.
Sejarah Ras Melanesoid
Tidak hanya memiliki penampilan yang sedikit berbeda dari orang Indonesia kebanyakan, namun ras melanesoid ini juga memiliki sejarahnya tersendiri.
Pada awalnya, ras ini mendatangi daerah Papua pada saat zaman es terakhir atau lebih tepatnya 70.000 tahun sebelum masehi. Saat itu suhu yang ada di bumi turun mencapai titik terendah dan terdingin sehingga membuat air laut bisa menjadi beku.
Akibat penurunan suhu bumi tersebut, hal ini membuat permukaan air laut menjadi 100 meter lebih rendah apabila dibandingkan dengan permukaan air laut pada masa sekarang yang sudah terpengaruh oleh adanya pemanasan global.
Kemudian bangsa dari ras melanesoid pun mulai melakukan migrasi menuju ke Benua Australia dari Asia dan Oseania. Akan tetapi, pada perjalanannya mereka pun sempat singgah di pulau Papua karena pada zaman tersebut, Benua Australia dan juga Papua masih menyatu membentuk satu daerah.
Sejak proses migrasi tersebut, bangsa Melanesoid pun mulai menyebar meliputi daerah Bismarck, New Caledonia, Fiji, Solomon, Vanuatu, Papua Nugini, dan wilayah Papua di Indonesia. Penyebaran ras ini di daerah Papua, Indonesia memang yang paling banyak dibandingkan daerah sebaran lain sebab terdapat sekitar 70 persen dari mereka yang menempati Papua.
Sementara itu, 30 persen dari bangsa Melanesoid tersebut juga seringkali ditemukan menetap di daerah sekitar Papua Nugini. Tidak hanya itu, yang mendukung proses penyebaran ini pun juga karena adanya proses migrasi yang dilakukan oleh penduduk Yunnan menuju ke Nusantara yang terjadi pada saat 2.000 tahun sebelum masehi.
Ciri-Ciri Ras Melanesoid
Sebagai suku mayoritas yang mendiami wilayah Pulau Papua, ras melanesoid memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan suku lain. Adapun beberapa ciri yang sangat identik dengan ras melanesoid antara lain adalah:
- Memiliki rambut yang berwarna hitam dan teksturnya pun seringkali berbentuk keriting
- Hidungnya pesek dan tampak lebar
- Warna kulit yang dimiliki berwarna hitam
- Kebanyakan di antara mereka memiliki tinggi badan rata-rata 160 cm hingga mencapai 170 cm
- Bibir yang dimiliki tampak tebal
- Bentuk muka sedikit lonjong atau oval
- Mata berwarna coklat besar
- Memiliki postur tubuh yang cenderung tegap
Tidak hanya itu saja, salah satu bukti peninggalan suku ras melanesoid di Indoesia yang masih bisa ditemukan bahkan sampai masa sekarang, seperti :
- Kapak Perimbas
- Kapak Genggam
Budaya Ras Melanesoid
Ada beberapa budaya khas dari ras melanesoid yang memiliki ciri uniknya masing-masing, beberapa di antaranya yaitu:
1. Pesta Adat Emaida
Terdapat budaya kental yang masih sering diadakan dan ramai diminati oleh penduduk yakni Pesa Adat Emaida. Biasanya, pesta ini seringkali dimaknai sebagai pesta yang digunakan untuk mencari jodoh sampai menuju jenjang pernikahan.
Pada umumnya, pesta ini akan diadakan dalam waktu yang bebas atau kapan saja, tergantung dari kampung atau desa mana yang ingin mengundang para anak muda untuk mencari pasangan dan menikahi wanita lain yang memang sebelumnya sudah memiliki suami.
2. Pesta Adat Yuwo
Ada pula pesta lain yang sering dilakukan oleh ras ini seperti Pesta Adat Yuwo. Pesta ini umumnya diadakan apabila ada orang yang ingin memamerkan harta benda dan kekayaan yang dia miliki pada orang lain dengan mengadakan acara makan besar.
Biasanya acara ini dimeriahkan dengan beberapa hal seperti ekina atau potong babi. Bahkan tidak jarang pula ada prosesi pembakaran harta benda sebagai bentuk pembuktian terhadap kekayaan yang mereka miliki.
3. Pesta Ada Yibu
Ras ini memang memiliki kegemaran untuk melakukan pesta yang semarak, seperti Pesta Adat Yibu. Berbeda dengan pesta yang tertera di atas, pesta adat yang satu ini hanya dimeriahkan oleh sanak keluarga saja, seperti saat ada anggota keluarga yang meninggal, kelahiran bayi, pernikahan ataupun acara seperti peringatan ulang tahun.
4. Penduduk Daerah Pantai
Bagi penduduk yang tinggal di daerah kepulauan dan sekitar pantai, maka mereka akan membangun sebuah rumah yang terlihat cukup unik.
Rumah mereka biasanya ada di atas tiang atau biasa pula dideskripsikan sebagai rumah panggung, dan biasanya mereka memiliki mata pencaharian sebagai penangkap ikan dan mengolah sagu.
5. Penduduk Daerah Pedalaman
Berbeda dengan penduduk yang ada di daerah sekitar pantai, penduduk yang tinggal di daerah pedalaman seperti danau, kaki gunung, rawa, sungai, dan lembah memiliki gaya hidupnya tersendiri. Tidak hanya tipe rumah yang berbeda, mereka pun juga mencari makanan dengan cara yang berbeda.
Pada umumnya, ras melanesoid yang tinggal di daerah seperti ini akan memiliki mata pencaharian berupa mengumpulkan tumbuhan yang ada di hutan seperti buah-buahan dan umbi-umbian. Mereka pun juga masih sering berburu untuk memakan daging.
6. Penduduk Dataran Tinggi
Terakhir, penduduk yang tinggal di daerah dataran tinggi atau pegunungan umumnya juga akan melakukan cara yang berbeda untuk mendapat makanan karena posisi daerahnya yang juga tidak sama seperti pulau atau daerah pedalaman.
Umumnya, mereka akan memiliki mata pencaharian sebagai peternak dan juga berkebun yang dilakukan secara sederhana.
Contoh Keturunan Ras Melanesoid di Indonesia
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa keturunan ras melanesoid yang masih ada hingga saat ini, di antaranya yakni:
1. Suku Muyu
Suku ini adalah suku yang mendiami Kabupaten Boven Digoel. Nama suku ini diambil sesuai dengan sejarahnya karena pada zaman dulu, mereka sebenarnya tinggal di sekitar sungai Muyu di sebelah timur laut Merauke.
2. Suku Dani
Suku yang satu ini memiliki ciri khas yang sangat unik karena mereka memakai koteka, sebuah alat yang berfungsi untuk menutupi kem4lu4n pria. Mereka mendiami daerah lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya.
3. Suku Asmat
Bisa dibilang, suku Asmat memang termasuk dalam salah satu suku mayoritas yang menempati pulau Papua. Suku ini juga terkenal akan kebiasaan seninya yang unik yakni mengukir, dan kebiasaan ini pun menjadi ciri khas dari suku tersebut.
4. Suku Amungme
Suku Amungme adalah salah satu suku di pulau Papua yang memiliki kebiasaan unik. Hal tersebut karena mereka masih menganut pola hidup nomaden, yakni berpindah tempat tinggal dalam kurun waktu tertentu dan mereka pun masih tetap mengumpulkan makanan dengan cara berburu.
5. Suku Huli
Keturunan ras melanesoid terakhir, suku Huli adalah suku yang juga memiliki tradisi unik yakni mewarnai wajah menggunakan warna kuning, putih dan merah. Mereka pun juga mampu membuat rambut palsu yang bisa mengubah penampilan menjadi cukup drastis.
6. Suku Korowali
Suku korowali adalah suku yang tinggal di Kabupaten Mappi, Papua dengan karakter yang berbeda dengan suku lainnya. Kebanyakan dari suku ini menetap di rumah pohon dengan ketinggian bisa mencapai 50 meter dan mempunyai perhiasan-perhiasan unik. Adapun perhiasan tersebut seperti kalung dari taring anjing.
Jadi demikianlah pembahasan mengenai ras melanesoid atau ras yang banyak ditemui di wilayah timur Indonesia. Adapun nenek moyang dari ras ini berasal dari Afrika yang melakukan migrasi ke daratan Asia dan Australia.
Meskipun begitu, ras melanesoid merupakan ras yang unik karena memiliki ciri fisik tersendiri serta kebudayaan yang semakin memperkaya etnik bangsa Indonesia. Semoga bermanfaat!