Adahobi, Puisi Senja – Puisi merupakan karya sastra yang cukup populer dan bertahan cukup lama dari masa ke masa. Puisi dapat diciptakan dengan berbagai genre atau tema. Ada tema puisi sedih, bahagia, atau bahkan puisi senja.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang puisi senja. Apa itu puisi senja? Dan ada berapa macam puisi senja? Serta bagaimana contoh karya sastra puisi senja? Yuk bagi kamu yang penasaran, mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini:
Pengertian Puisi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi mengandung ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituangkan ke dalam tulisan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca.
Pengertian Puisi Senja

Senja memang kerap diyakini sebagai salah satu waktu yang estetik alias mengandung banyak memori dan kenangan, sehingga tak jarang seseorang memanfaatkan waktu senja sebagai waktu untuk menghasilkan karya puisi bahkan dijadikan sebagai tema puisi.
Puisi senja sendiri merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berupa puisi dengan mengangkat tema senja. Biasanya puisi dengan jenis tema ini menggambarkan sedih, penantian, dan lain semacamnya.
Macam-macam Puisi Senja
Puisi senja ada beberapa macam, tergantung suasana senja yang diangkat, bisa suasana bahagia, sedih, atau juga tidak sedikit yang menggambarkan penantian di waktu senja. Apa saja macam-macam puisi senja? Berikut adalah penjelasan lengkap beserta contohnya.
Puisi Senja Sedih

Siapa sangka puisi senja dengan genre sedih lebih banyak diminati. Puisi jenis ini banyak mengekspresikan kegalauan diri, kesulitan, kebimbangan, dan lain semacamnya. Bagaimana contoh puisi senja sedih? Berikut contohnya:
Tak Seindah Rupa Senja
Mentari turun
Seolah tak berdaya
Mentari menyerah
Bersama jiwa lelah
Udara sore yang hangat
Tiba-tiba membeku
Sedingin kobar
Yang tak menyala itu
Tak ada ucap
Apalagi irama nada
Hanya ada hulu hilirnya udara
Dari dua lubang hidungnya
Senja,
Kau tak seindah rupa
Hanya ada merah luka
Yang tak bersuara
***
Senja Tak Kuasa
Senja,
Langit terang telah meredup baginya
Udara hangat telah membeku karenanya
Senyum indah telah lenyap dari garis bibirnya
Senja,
Saat kau hadir menjelma
Bahagiaku sirna
Bersama kelemahan jiwa
Dan senja,
Aku tak kuasa
Melawan waktu singgasana
Menempuh jarak dunia
Di kala senja,
Entah bagaimana
Kuasa mendaratkan langkah
Tapi segalanya tak berdaya
***
Di Ujung Senja
Di ujung senja
Aku menatap rupa jendela
Rintik tangis membasahi tanah
Semesta mengatupkan suasana
Basah menyergap segala penjuru
Jalan tergenang pilu sendu
Jiwaku sunyi
Hanya butiran hujan yang meramai
Tapi tidak dengan diri ini
Di ujung senja kali ini
Aku masih sendiri
***
Senja yang Telah Usai
Senja hari ini begitu nampak lelah
Tanpa ceria atau selekuk senyum rupa
September berakhir dengan senja meronta
Jika bahagia milik senja,
Tapi kali ini sangat berbeda
Senja September ini menjadi saksi
Antara dua jiwa yang memilih mengakhiri
Harapan, cita-cita, serta angan
Memburam mengikuti ia berjalan
Menghilang bersama mentari tenggelam
Dan berakhir gelap tanpa sisa membayang
***
Inspirasi Lainnya :
- 9+ Puisi WS Rendra Tentang Hidup, Cinta dan Perjuangan
- 13 Puisi Tentang Hujan, Cinta, dan Rindu Penuh Makna
Puisi Senja Bahagia

Puisi dengan tema senja juga kerap menggambarkan emosi kebahagiaan dan juga kebersamaan. Puisi bahagia dapat menjadi salah satu pilihan untuk mengungkapkan perasaan sang penulis. Apa saja contoh puisi senja bahagia? Berikut adalah contoh puisi senja bahagia:
Kau Hadir Bersama Senja
Dan kau hadir
Mewarna merah merona
Menyirat suka tanpa kata
Melukis manis tanpa gula
Kau hadir
Menjadi dua antara
Teriknya lara
Bersama menjelangnya
Gelap gulita
Tapi kau selalu hadir
Menjadi istimewa
Yang tiadanya, pasti dipuja
Yang bersamanya, pasti berwarna
Dan kau selalu hadir
Bersama senja yang kurasa
Gegap gempita sukma
Di bibir senja penuh memorinya
***
Karena Senja Hanya Datang Sekali Saja
Sebelum malam menjelang
Cakrawala menyala riang
Merah jingga merangkak menawan
Segala warna mencumbu awan
Di kala mentari berpulang,
Alam terasa dalam hangatnya pelukan
Tidak ada dua masa baginya
Waktu terus mengalir memutarnya
Di atas buih air lautan
Atau di sebalik langit berawan
Ada dunia yang menyala
Berkilauan suka dan mesra
Kemanapun kita melangkah
Kapanpun dunia berputar darinya
Satu hal tetap sama,
Mentari akan selalu duduk di kala senja
Tanda alam akan beristirahat dalam gelap tenang
Sejak pagi hingga malam menjelang
Kupeluk hangat berkah miliknya
Kuhirup udara bersama hembusan bahagia
Karena senja hanya datang sekali di antaranya
***
Senja Merdu
Di kala jingga senja selalu ada bayang bahagia
Aku mengulang setiap dentuman detik berputar
Terdengar riuh kicau burung berterbangan
Mengajakku berdansa di dalam ingatan
Ah, senangnya…
Begitu merdu senja berdendang mesra
Rasanya, tak ingin hilang senja dari indahnya
Berubah gelap tanpa bayang cerita
Tapi senja akan berlalu
Senja akan segera berganti
Entah senja kapan lagi
Kutemukan jingkrak di dalam hati
Entah kapan senja lagi
Akan kutemukan tafsir ayat mesra ini
Aku hanya berpangku pada takdirMu
Bahwa senja merdu kan kembali tepat waktu
Membawa irama syahdu di dalam kalbu
***
Puisi Senja Menanti

Siapa sangka bahwa senja dapat dijadikan suatu momen penantian, entah itu berujung pertemuan atau hanya sekedar penantian. Dengan demikian senja mampu membangun perasaan rindu, menanti seseorang, dan lain semacamnya. Untuk mengetahui bagaimana gambaran penantian, berikut adalah contoh puisi senja menanti:
Bersama Senja
Aku duduk termenung
Bersama mentari yang pamit pulang
Di antara desisnya angin pantai
Beserta gelombang yang saling adu tikam
Menanti dirimu
Membayang hadirmu
Memeluk anganmu
Kau selayak garam di antara buih
Meski terasa tapi butuh perihnya panas
Agar siap menjelma
Tak semudah angin
Yang membawa ombak terbang
Tak seringan awan
Yang berlalu lalang
Hadirmu hanyalah pilu
di antara gundukan harapan
penantian…
***
Luka Penantian di Balik Senja
Ini sudah senja kesekian sayang
Begitu usang kuhirup penantian
Tubuh mematung bersama langit bungkam
Batu memecah menadah hujan
Luka ini masih berdarah sayang
Terlalu dalam kau kubur kabar kelam
Membisu menatap mentari semakin temaram
Jingga datang memeluk gelap malam
Aku hanya bisa menumpuk beberapa keluh
Di antara pilu yang lebam membiru
Datang adalah impian, namun nyata dalam kepalsuan
Meski penuh ragu, aku masih mengharapmu
***
Gelapnya Merindumu
Merindumu
Pagi dan senja beradu
Bergantian menemuiku tanpamu
Kau bilang akan datang
Tapi pagi yang kau bilang
Hanya ada gelap bersama senja
Kemudian semakin pekat tak berbayang
Kau kemana?
Jika senja bertamu, malam kan siap menjemputku
Tapi kamu tak kunjung bertamu menemuiku
Hanya beberapa mimpi di alam rinduku
***
Penutup
Itulah penjelasan tentang puisi senja beserta beberapa contohnya, bagaimana? Menarik bukan? Apa arti senja untukmu? Yuk tuliskan pengalamanmu di kala senja menjadi beberapa bait puisi di kolom komentar ya…