AdaHobi, Batik Kawung – Salah satu jenis batik khas Indonesia yang cukup populer yakni batik kawung.
Batik motif kawung termasuk jenis batik bermotif geometris perlambang kehidupan manusia dalam kebudayaan Jawa.
Terdapat banyak macam-macam motif batik kawung yang memiliki filosofinya masing-masing.
Berikut akan kita kupas lengkap mengenai apa itu batik kawung. Mulai dari sejarah, filosofi, hingga cara membuatnya.
Apa Itu Batik Kawung?

Gambar batik kawung ini mempunyai bentuk dasar menyerupai buah kawung atau lebih dikenal dengan istilah kolang kaling.
Corak yang tergambar pada batik kawung ini menyerupai kolang kaling yang terbelah dua.
Dimana tiap bentuk kawung tersebut ditata dengan apik sehingga membentuk pola yang geometris yang saling berhubungan.
Selain itu, motif kawung disebut-sebut juga terinspirasi dari bunga lotus (teratai) yang mana juga diimplementasikan karena kemiripannya dengan bunga lotus tersebut.
Bisa dilihat dari coraknya yang memang menyerupai 4 daun bunga yang sedang merekah.
Sejarah Batik Kawung

Jika dilihat dari sisi sejarah, batik kawung ini disebut juga sebagai salah satu motif batik tulis paling tua di Indonesia. Untuk asalnya sendiri, batik kawung berasal dari daerah Yogyakarta.
Sejarah batik kawung disebut-sebut mulai dikenal pada tahun 1755 di daerah Yogyakarta. Dimana pada saat itu adalah masa-masa kejayaan kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Pada saat itu, batik dengan motif kawung sangat disukai di lingkungan keraton.
Batik dengan corak kawung juga termasuk menjadi salah satu motif larangan keraton. Artinya hanya kaum bangsawan sajalah yang dapat memakai kain dengan corak tersebut.
Di lingkungan keraton Yogyakarta, batik kawung biasanya dipakai oleh golongan sentana dalem.
Sedangkan di daerah Surakarta, batik dengan motif tersebut biasanya digunakan oleh pangkat punakawan ataupun abdi dalem keraton saja.
Asal Usul Motif Kawung

Nama yang digunakan untuk batik kawung berasal dari berbagai sumber. Ada banyak cerita turun temurun yang menyebutkan bagaimana asal-usul nama kawung dijadikan sebagai corak batik.
Yang pertama, nama kawung konon diambil dari daun pohon aren yang dalam bahasa jawa disebut kawung.
Ada versi yang menyebutkan jika kawung berasal dari buah pohon palem atau yang lebih dikenal dengan kolang-kaling.
Batik kawung menggunakan bentuk yang terinspirasi dari hewan Kwangwung. Yaitu serangga yang berwarna coklat cerah dan berbentuk bulat lonjong menyerupai corak batik tersebut.
Meskipun pada awalnya corak kawung hanya digunakan untuk kalangan bangsawan saja. Namun seiring perkembangan zaman, batik kawung sekarang ini semakin dikenal di tengah masyarakat.
Pemakaiannya sendiri juga sudah bersifat universal. Artinya tidak hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu saja. Melainkan sudah digunakan dengan jangkauan yang lebih luas, ya?
Bahkan tidak hanya digunakan untuk motif kain dan pakaian saja, tetapi batik ini juga diaplikasikan pada berbagai peralatan lainnya.
Mulai digunakan untuk interior bangunan, gerabah, perlengkapan rumah tangga, dan berbagai barang-barang lainnya.
Filosofi Batik Kawung

Meskipun memiliki tampilan yang sederhana makna batik kawung ternyata memiliki filosofi yang mendalam.
Filosofi batik kawung juga terbilang kompleks dan tentu saja kaya akan nilai-nilai luhur yang dituangkan lewat corak, warna, hingga bentuk dari motif batik tersebut.
Berikut adalah makna filosofis yang terkandung pada corak batik kawung:
-
Melambangkan Kesucian dan Umur Panjang
Corak kawung sendiri terdiri dari beberapa bentuk bulat lonjong yang tertata secara geometris. Selain itu, corak tersebut juga disebut-sebut seperti bunga teratai (lotus).
Dimana bunga tersebut merupakan lambang dari kesucian dan juga panjang umur. Oleh karenanya, batik kawung juga memiliki filosofis serupa. Yakni melambangkan kesucian serta umur yang panjang.
-
Melambangkan Asal Usul Manusia
Corak batik dengan motif kawung memiliki pola geometris. Hal ini juga disebut-sebut sebagai perlambang dari asal-usul manusia.
Ketika melihat motif kawung, diharapkan pemakai dan orang-orang di sekitar akan selalu ingat dengan asal-usulnya.
-
Melambangkan Filosofi Manusia yang Unggul
Makna filosofis lainnya dari corak kawung adalah melambangkan pribadi yang unggul.
Dari motif klasik tersebut, diharapkan pemakainya akan menjadi pribadi yang unggul dan dapat diandalkan dalam setiap keadaan.
-
Melambangkan Persatuan
Asal batik kawung ini sebenarnya hanya terdiri dari empat bulatan lonjong dengan pola susunan geometris. Pola ini juga dilambangkan sebagai bentuk persatuan.
Salah satu ungkapan Jawa menyebutkan papat madhep limo pancer, artinya empat titik yang saling berhadapan dengan titik kelima sebagai pusatnya.
Dimana keempat titik yang saling bergabung ini disimbolkan sebagai kekuatan semesta yang bersatu. Dengan persatuan, maka akan terciptalah kekuatan yang lebih kokoh, besar serta kuat.
-
Melambangkan Orang yang Berguna
Batik kawung juga mengandung filosofis pohon aren. Pohon aren merupakan tanaman yang mendapat julukan memiliki seribu manfaat.
Bagian dari pohon tersebut seluruhnya memang dapat digunakan. Mulai dari bagian batang, daun, nira, hingga buahnya.
Motif kawung juga memiliki nilai filosofis yang sama, yakni agar orang yang mengenakannya dapat menjadi pribadi yang unggul dan berguna.
-
Melambangkan Pemimpin yang Adil dan Perkasa
Pada zaman dahulu, fungsi batik kawung adalah digunakan sebagai pakaian bangsawan dan juga para abdi dalem keraton.
Oleh sebab itu, batik kawung juga melambangkan citra pemimpin yang adil dan perkasa.
Mereka yang menggunakan pola tersebut diharapkan dapat menjadi pemimpin yang adil, perkasa, mampu menahan hawa nafsu serta memiliki perilaku yang baik terhadap rakyatnya.
Mengenal Beragam Jenis Batik Kawung
Jika dilihat sekilas, corak yang terdapat pada batik kawung terlihat sederhana dan serupa.
Namun ternyata, ragam hias batik kawung dikelompokkan menjadi beberapa pola yang berbeda.
Pengelompokan motif pada batik dengan corak tersebut diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori.
Mulai dilihat dari bentuk, ukuran, corak desain, hingga berdasarkan kombinasinya dengan motif batik lain. Mari kita simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Jenis Batik Kawung Berdasarkan Ukurannya

Pengelompokan pola batik dengan corak kawung yang pertama adalah berdasarkan ukurannya. Jika dikelompokkan dari segi ukuran, jenis-jenis batik kawung dibedakan menjadi :
-
Kawung Picis
Corak kawung yang tersusun dari beberapa bulatan dengan ukuran kecil disebut kawung picis.
Dalam mata uang kuno, picis merupakan koin bernilai sepuluh sen dengan ukuran yang kecil.
Oleh sebab itu, picis ini juga dijadikan sebagai nama bagi batik dengan corak kawung berukuran kecil.
-
Kawung Bribil
Berdasarkan ukurannya, kawung bribil memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Jadi berdasarkan bentuknya, corak batik tersebut memiliki ukuran yang lebih besar dari picis.
-
Kawung Sen
Motif batik kawung sen memiliki bentuk bulat-lonjong, serta memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan kawung picis ataupun bribil.
Banyak sumber yang menyebutkan, jika corak ini besarnya hampir sama dengan uang logam bernilai 1 sen yang beredar pada zaman kolonial.
-
Kawung Kemplong
Jika dilihat sekilas, jenis batik kawung kemplong ini cukup mudah dikenali yaitu dari ukuran coraknya yang terbilang paling besar dibandingkan lainnya.
Namun untuk model corak kurang lebih mempunyai kesamaan jenis batik kawung lainnya.
Lihat juga :
- Ketahui Fakta Menarik Batik Mega Mendung !!
- Batik Parang: Pengertian, Asal-Usul, Ragam Motif, dan Filosofi
Jenis Batik Kawung Berdasarkan Desainnya

Klasifikasi yang selanjutnya untuk jenis batik ini adalah dibedakan berdasarkan desainnya.
Meskipun corak kawung cenderung sama, namun banyak inovasi dan modifikasi yang terjadi, sehingga menghasilkan desain dan pola yang berbeda.
Berdasarkan desainnya, batik corak kawung dibedakan menjadi:
-
Kawung Beton
Untuk jenis kawung beton, corak ini terbuat dari empat buah motif berbentuk bulatan dan dilengkapi dengan dua titik segi empat.
Kemudian pada keempat bulatan tersebut, akan dibatasi dengan garis silang yang terletak di empat bagian.
-
Kawung Cacah Gori
Kawung cacah gori memiliki corak yang serupa dengan gori (buah nangka muda). Jadi, bagian isen-isen batik dengan motif tersebut berupa gori yang dicacah.
-
Kawung Kopi
Hampir sama dengan yang lainnya, motif kawung yang satu ini juga berbentuk bulat lonjong.
Hanya saja, terdapat garis yang membelah bulatan tersebut. Sehingga jika dilihat sekilas bentuknya akan menyerupai buah kopi.
-
Kawung Geger
Pada kawung geger, kamu akan menemukan dua buah corak batik. Pertama, batik dengan corak kawung berukuran besar. Kemudian, corak kawung besar akan diisi kembali dengan motif-motif yang lebih kecil.
-
Kawung Semar
Kawung Semar juga berbentuk bulat-lonjong dengan ukuran besar. Namun kawung Semar memiliki isen-isen atau corak dan motif yang hampir sama dengan kawung beton.
Bedanya kawung semar memiliki variasi corak yang berbentuk belah ketupat. Kemudian dilengkapi juga dengan sederetan titik yang berbentuk melingkar.
-
Kawung Sekar Ageng
Motif kawung sekar ageng merupakan cerminan dari desain batik modern.
Dimana meskipun masih mengadaptasi bentuk kawung yang bulat lonjong, namun motifnya seringkali didesain sedemikian rupa.
Inilah mengapa bentuk dasarnya berubah menjadi bentuk bujur sangkar atau persegi dan lain sebagainya.
Jenis Batik Kawung Berdasarkan Kombinasinya

Jenis batik kawung yang selanjutnya dibedakan berdasarkan kombinasinya dengan motif-motif batik lain.
Seiring berkembangnya zaman, motif kawung semakin sering dikreasikan dengan berbagai motif lainnya. Berikut ini beberapa contoh klasifikasinya.
-
Kawung Kembang
Motif untuk kawung kembang sama dengan motif batik kawung klasik pada umumnya. Yaitu terdiri dari 4 buah bulatan lonjong yang dikreasikan mirip dengan bentuk bunga (kembang).
Pada zaman dahulu, kawung kembang digunakan untuk para abdi dalem perempuan yang bekerja didalam keraton. Misalnya abdi dalem yang berprofesi sebagai juru rias dan lain sebagainya.
-
Kawung Seling
Kawung seling sekilas bentuknya hampir mirip dengan kawung kembang, karena sama-sama dikreasikan menjadi bentuk bunga.
Namun biasanya kombinasi batik kawung seling dibuat dengan perpaduan warna yang mencolok.
Misalnya batik kawung memiliki warna dasar putih untuk ornamen utama, kemudian ditambah ornamen hitam.
Atau misalnya dengan penggunaan warna merah saga sebagai warna latarnya dan lain sebagainya.
Jadi, perpaduan yang unik pada kombinasi kawung seling inilah yang menjadi pembeda yang mencolok.
-
Kawung Buntal
Kawung buntal merupakan perpaduan antara motif bunga kenikir dengan motif kawung picis yang berukuran kecil. Perpaduan warna yang khas pun bisa dilihat dari coraknya.
Misalnya penggunaan warna putih atau putih kekuningan pada kawung, penggunaan warna hitam pada latar bunga kenikir, hingga warna merah soga untuk bagian latarnya.
Cara Menggambar dan Mewarnai Batik Kawung

Batik motif kawung dibuat menggunakan teknik manual menggunakan tangan dengan alat bantu bernama canting.
Proses membatik memang membutuhkan ketekunan dan ketelitian. Untuk membuat batik kawung, berikut langkah-langkahnya:
- Sebelum membuat batik, terlebih dahulu kamu harus menggambar pola.
- Selanjutnya setelah pola selesai, proses membatik dapat dilakukan. Baik dengan menggunakan canting ataupun teknik batik cap.
- Setelah itu, kain batik akan dibiarkan hingga mengering.
- Langkah selanjutnya adalah pewarnaan. Mewarnai batik kawung dilakukan beberapakali tergantung intensitas serta jumlah warna yang digunakan.
- Setelah proses pewarnaan selesai, maka tahap terakhir adalah peluruhan lilin dari kain. Selesai proses peluruhan, kain batik akan di bilas dan dijemur hingga kering. Baru kemudian dapat dijual atau digunakan.
Bagaimana, ternyata batik tidak hanya sebuah barang kerajinan saja ya? Tetapi juga sebuah karya seni yang memiliki makna serta filosofis yang mendalam.
Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita mengetahui serta menghargai warisan budaya Indonesia, khususnya kain batik.